Obat Tradisional Untuk Kolesterol

Kolesterol merupakan salah satu unsur lemak yang berfungsi sebagai bahan pembentuk dinding sel dan hormon. Namun, jika kadarnya berlebihan (terutama lemak jahat/Low Density Lipid), maka berpotensi menyumbat pembuluh darah yang dapat memicu penyakit jantung koroner dan stroke.

Kandungan lemak dalam darah dikatakan tinggi jika :

  • Kolesterol Total lebih dari 240 mg/dl
  • Low Density Lipid (lemak jahat) lebih dari 160 mg/dl
  • High Density Lipid (lemak baik) kurang dari 40 mg/dl
  • Trigliserida lebih dari 200 mg/dl

Kolesterol tinggi disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, yaitu mengonsumsi lemak terlalu banyak. Beberapa jenis makanan yang mengandung lemak tinggi diantaranya adalah : kuning telor, otak, jeroan hewan, margarin, mentega, daging berlemak, cumi-cumi dan santan. Selain itu, kegemukan, kurang olahraga, stres dan merokok juga akan meningkatkan kadar kolesterol.

Pencegahan yang bisa dilakukan adalah memperbanyak konsumsi serat sayur dan buah. Mengurangi konsumsi makanan berlemak. Olahraga teratur. Tidak merokok. Tidak stres.

Anda bisa memperoleh obat tradisional untuk kolesterol di sini atau dengan mengunjungi toko kami di marketplace (Tokopedia, Shopee, Bukalapak). Berikut ini resep obat tradisional untuk kolesterol :

Bahan :

15 – 20 lembar daun salam, 100 g kulit polong kacang tanah segar

Cara :

Cuci bersih semua bahan. Rebus dengan air 800 ml hingga tersisa 400 ml. Saring. Diminum 2 – 3 kali sehari.

sumber : Wijayakusuma, Hembing. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit. Jakarta : Pustaka Bunda

Obat Asam Urat Tradisional

Penyakit sendi atau rematik/gout berhubungan dengan tingginya kadar asam urat dalam darah. Penderita penyakit ini memiliki kadar asam urat dalam darah di atas 6 mg/dl (perempuan) atau 7 mg/dl (laki-laki). Rematik sering dirasakan di malam hari pada sendi lutut, tumit dan jempol kaki.

Gejala penyakit ini adalah sendi terasa nyeri, bengkak, mengkilat, kemerahan dan hangat saat disentuh, demam, dingin, lemas, jantung berdebar, hingga timbul benjolan/tofus pada daun telinga, ujung siku, lutut serta punggung tangan dan kaki.

Resiko terserang asam urat bisa dikurangi dengan menghindari konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi seperti melinjo, bayam, kangkung, daun singkong, tahu, tempe, oncom, kacang-kacangan, asparagus, jeroan, kerang, udang, kepiting, tape dan minuman beralkohol. Perbanyak minum air putih dan buah (semangka, mentimun, blewah, jeruk).

Anda bisa membeli obat asam urat tradisional di sini atau di marketplace (Tokopedia, Shopee, Bukalapak). Tapi jika Anda ingin membuat obat asam urat tradisional sendiri, berikut ini resep obat tradisional untuk mengatasi asam urat.

Bahan :

10 g sambiloto kering

30 g temulawak

25 g jahe merah

2 batang serai

Cara pembuatan :

1. Cuci bersih semua bahan, lalu dipotong-potong.

2. Rebus semua bahan dengan 800 cc air hingga air rebusan tersisa setengahnya

3. Minum 2 kali sehari

sumber :

Wijayakusuma, Hembing. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit. Jakarta : Pustaka Bunda

Mengapa Memilih Obat Tradisional ?

Sebagai negara tropis dan berada di garis khatulistiwa, Indonesia menjadi daerah yang subur dan kaya akan tanaman hayati, termasuk tanaman obat yang dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit. Berdasarkan penelitian, Indonesia memiliki kurang lebih 30 ribu jenis tanaman obat. Namun, baru sekitar 13 ribu jenis yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan baku pengobatan maupun pencegahan penyakit. Sedangkan tanaman yang digunakan untuk produksi Obat Herbal Terstandar (OHT) dan fitofarmaka yang sudah diuji klinis pada manusia baru sekitar 500 tanaman saja. OHT dan fitofarmaka merupakan obat yang levelnya kuratif atau bisa menyembuhkan.

Sedikitnya pemanfaatan tanaman herbal sebagai obat herbal terstandar dikarenakan investasi riset yang cukup besar dan membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, belum masuknya obat fitofarmaka ke dalam Formularium Nasional (Fornas) sebagai syarat obat bisa digunakan pada pengobatan di Jaminan Kesehatan Nasional membuat orang enggan berobat menggunakan obat tradisional.

Terlepas dari permasalahan di atas, fakta menunjukkan bahwa pertumbuhan usaha produk herbal rata-rata 13 – 15 % per tahun. Semakin banyak masyarakat yang memilih obat tradisional. Gaya hidup kembali ke alam menjadi pemicunya. Sebenarnya, pengobatan menggunakan obat tradisional relatif lebih murah jika dibandingkan dengan obat berbahan kimia yang sebagian besar bahan bakunya masih diimpor. Selain itu, obat tradisional memiliki efek samping yang lebih rendah.

Proses penyembuhan dengan obat herbal berbeda dengan obat kimia. Pada saat mengkonsumsi obat herbal, sebagian orang akan mengalami rasa mual, pusing dan sakit perut. Efek ini merupakan penyesuaian metabolisme tubuh yang akan hilang beberapa saat kemudian. Obat herbal akan mendetoksifikasi racun atau zat-zat berbahaya dari dalam tubuh. Reaksi yang mungkin muncul selama proses detoksifikasi adalah batuk, pilek, demam, gatal, berkeringat, sering kencing atau buang air besar dengan intensitas yang berbeda-beda pada tiap orang. Jika muncul efek tersebut,  jangan berhenti mengkonsumsi obat herbal karena itu sama saja dengan menghentikan proses pengobatan dan pemulihan.

Reaksi obat herbal berbeda dengan obat kimia. Jika obat kimia bisa langsung bereaksi, maka obat herbal baru bereaksi setelah digunakan beberapa minggu. Penyebabnya adalah senyawa-senyawa yang berkhasiat di dalam obat herbal membutuhkan waktu untuk menyatu di dalam metabolisme tubuh manusia. Obat kimia bekerja dengan cara meredam rasa sakit dan gejalanya, sedangkan obat herbal bekerja dengan berfokus pada sumber penyakit. Obat herbal bekerja dengan cara membangun dan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh dengan memperbaiki sel dan organ-organ yang rusak. Ini menjadi alasan mengapa sebagian masyarakat memilih obat tradisional.

Tips Cara Membuat Obat Tradisional Yang Manjur

Bagaimana cara membuat obat tradisional yang baik ?. Pertanyaan itu lazim ditanyakan saat seseorang hendak membuat obat tradisional sendiri di rumah. Obat tradisional selain dikenal manjur juga memiliki efek samping yang rendah. Tapi, jika salah dalam pembuatannya, maka obat tradisional menjadi tidak manjur.

Berikut ini tips membuat obat tradisional yang baik :

Tips Membuat Obat Tradisional

  1. Cucilah tanaman obat dengan air yang mengalir hingga bersih.
  2. Perkecil ukuran tanaman obat dengan cara memotong-motongnya.
  3. Setelah itu, tanaman obat direbus di dalam air selama 10 menit. Pastikan agar tanaman terendam di dalam air (sekitar 3 cm dari permukaan air). Untuk menghindari reaksi kimiawi, sebaiknya perebusan dilakukan menggunakan wadah keramik, beling atau enamel. Jangan menggunakan wadah berbahan logam seperti besi, alumunium atau kuningan. Logam mengandung iron trichloride dan potassium ferrycianide yang dapat menurunkan khasiat tanaman obat. Selain itu, jangan terlalu sering membuka tutup wadah pada saat perebusan. Tujuannya agar minyak atsiri yang terkandung dalam tanaman obat tidak mudah menguap.
  4. Tanaman obat yang berkhasiat sebagai tonikum (misal : ginseng, jamur ling zhi) direbus selama 2 jam menggunakan api kecil. Tujuannya agar kandungan aktifnya terserap ke dalam air rebusan. Demikian pula cara merebus tanaman obat yang mengandung toksin (misal : mahkota dewa).
  5. Tanaman obat yang berkhasiat diaforetik (mengeluarkan keringat) dan mengandung minyak atsiri (misal : daun mint, cengkeh, kayu manis) dimasukkan ke dalam wadah perebusan setelah air mendidih. Rebus sebentar saja. Tujuannya untuk mencegah penguapan minyak atsiri dalam jumlah banyak.
  6. Jika tanaman obat yang direbus berupa daun, maka waktu perebusan dianggap selesai setelah air rebusan tinggal setengahnya. Jika tanaman obat yang direbus berupa biji atau batang, maka waktu perebusan dianggap selesai setelah air rebusan tinggal sepertiganya.
  7. Takaran penggunaan tanaman obat yang masih dalam keadaan basah/segar jumlahnya sebanyak dua kali lipat jika dibandingkan dengan penggunaan tanaman obat yang sudah dikeringkan.
  8. Satu resep obat tradisional diminum 2 kali sehari (sisa ampas rebusan pertama di pagi hari dapat direbus sekali lagi untuk diminum di sore/malam hari).
  9. Pada umumnya, rebusan tanaman obat diminum dalam keadaan hangat sebelum makan.
  10. Berbeda dengan obat kimiawi/modern, efek obat tradisional tidak langsung terasa dalam waktu singkat. Obat tradisional harus diminum secara teratur untuk memelihara kesehatan dan mengobati penyakit kronis/menahun. Jika obat tradisional akan dikombinasikan dengan obat kimiawi, sebaiknya obat tradisional diminum 2 jam setelah meminum obat kimiawi.

sumber :

Wijayakusuma, Hembing. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit. Jakarta : Pustaka Bunda

Madu Lambung

Madu Lambung Best Seller

Madu lambung ? apaan tuh ?

Sekitar 40 % penduduk Indonesia pernah mengalami masalah lambung. Apa saja gejalanya ?. Nyeri atau perih pada lambung dan ulu hati atau leher atau punggung terutama pada saat perut kosong dan malam hari. Tidak nafsu makan. Mual. Perut kembung/terasa penuh. Mudah kenyang. Nafas pendek. Gampang capek hingga gigi geraham berlubang.

Penyakit lambung seringkali disebabkan oleh kebiasaan terlambat makan atau waktu makan yang tidak teratur. Stres. Lelah. Tekanan emosional yang berlebihan. Asam lambung berlebih. Terlalu banyak makan yang pedas, asam, beralkohol, serta obat-obatan seperti aspirin dan kortison.

Banyak obat lambung atau obat maag yang beredar di pasaran. Salah satu obat lambung yang sedang booming dan dipilih oleh  masyarakat adalah madu lambung. Mengapa madu lambung ?. Karena madu lambung diracik dari bahan alami yang dikenal memiliki efek samping rendah. Meskipun demikian, kita perlu berhati-hati. Tidak semua obat-obatan yang berembel-embel alami benar benar alami. Oleh karena itu, teliti sebelum membeli mutlak diperlukan. Cara paling gampang untuk mengetahui apakah suatu produk berkualitas atau tidak adalah dengan memeriksa ijin edarnya. Produk yang telah mendapatkan ijin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menandakan bahwa produk tersebut telah memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Silahkan cek di https://cekbpom.pom.go.id.

Komposisi Madu Lambung

Madu lambung AtTaubah merupakan obat lambung yang komplit karena terbuat dari madu, temulawak, ketumbar, kayu manis, kunyit, kencur, mengkudu, alang-alang, jahe. Fungsi dari masing-masing bahan baku tersebut diantaranya adalah :

  1. Kunyit: antibiotik, menetralisir sisa pencernaan yang mengendap di dalam usus.
  2. Temulawak: antivirus untuk hepatitis, meningkatkan daya tahan tubuh, lambung dan hati, menguatkan pandangan, dan antiperadangan.
  3. Kencur: penenang organ dan pikiran (asam lambung naik merupakan salah satu penyebab hati tidak tenang), mengurangi panas serta mengeluarkan angin.
  4. Jahe: meningkatkan peredaran darah, bersifat menenangkan, mengeluarkan panas dan angin.
  5. Alang-alang: antinyeri dan antivirus, mengeluarkan endapan di dalam ginjal, empedu, dan dinding lambung, mengeluarkan angin.
  6. Ketumbar: meningkatkan kualitas gerak peristaltik organ, bersifat mendinginkan.
  7. Kayumanis: antiracun, bersifat aroma terapi.
  8. Mengkudu: penyeimbang hormon, antinyeri, melancarkan haid.

Anda bisa membeli madu lambung di link https://sehatkuat.com/ atau di marketplace berikut :

Salam sehat. Semoga Tuhan menyembuhkan Anda secepatnya dengan kesembuhan yang tiada sakit sesudahnya.

Obat Maag Tradisional Yang Telah Teruji

Anda mencari obat maag tradisional karena tidak nyaman menahan rasa sakit yang bikin meringis. Nyeri atau perih pada lambung dan ulu hati atau leher atau punggung terutama pada saat perut kosong dan malam hari. Tidak nafsu makan. Mual. Perut kembung/terasa penuh. Mudah kenyang. Aduuh. Pokoknya ga enak banget deh.

Penyakit ini seringkali disebabkan oleh kebiasaan terlambat makan atau waktu makan yang tidak teratur. Stres. Lelah. Tekanan emosional yang berlebihan. Asam lambung berlebih. Terlalu banyak makan yang pedas, asam, beralkohol, serta obat-obatan seperti aspirin dan kortison.

Dari sekian banyak obat lambung atau obat maag yang beredar di pasaran, obat herbal atau obat tradisional atau obat alami seringkali menjadi pilihan karena dikenal aman (efek samping rendah). Meskipun demikian, kita perlu berhati-hati. Tidak semua obat-obatan yang berembel-embel alami benar benar alami. Oleh karena itu, teliti sebelum membeli mutlak diperlukan. Cara paling gampang untuk mengetahui apakah suatu produk berkualitas atau tidak adalah dengan memeriksa ijin edarnya. Produk yang telah mendapatkan ijin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menandakan bahwa produk tersebut telah memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Silahkan cek di https://cekbpom.pom.go.id.

Jika Anda ingin obat lambung atau obat maag tradisional, Anda bisa mengonsumsi tanaman obat yang telah teruji seperti temulawak dan kunyit. Tapi kalau Anda ga mau ribet, Anda bisa mengonsumsi Madu Lambung atau Lhiformag. Silahkan klik tautan berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang kedua obat tersebut :

  1. Madu Lambung
  2. Lhiformag

Anda bisa membeli produk tersebut di tautan berikut :

  1. Sehatkuat.com/belanja
  2. Tokopedia.com/SEHATKUATcom

Semoga Tuhan menyembuhkan Anda secepatnya dengan kesembuhan yang tiada sakit sesudahnya.